PLT Kepala Dinas Sosial, Sidik Tri Hartono
Pemerintah Kabupaten Indramayu melalui Dinas Sosial (Dinsos) telah memberikan perhatian khusus bagi masyarakat yang Lanjut Usia (LANSIA) yang tergabung dalam organisasi Lanjut Usia Indonesia (LLI) Indramayu, khususnya bagi mereka yang hidup sebatang kara atau dikenal sebagai lansia tunggal.
Sebagaimana yang disampaikan oleh PLT Kepala Dinas Sosial, Sidik Tri Hartono saat menghadiri Hari Lanjut Usia Nasional di Pendopo Kabupaten Indramayu menyampaikan, bahwa lansia di Indramayu sendiri tercatat kurang lebih sebanyak 70.000 lansia.
“Sebanyak 1.800 di antaranya merupakan lansia tunggal yang setiap hari mendapatkan layanan permakanan dari pemerintah daerah,” Jelasnya. Sabtu, 14/6/2025.
Sidik menyampaikan bahwa permakanan ini disalurkan dua kali sehari, yaitu sarapan pagi dan makan siang yang disalurkan melalui program pemberdayaan Kelompok Masyarakat (Pokmas) yang tersebar di setiap desa dan kecamatan. Menurutnya hal itu dilakukan untuk memastikan lansia tunggal di Indramayu tidak ada lagi yang terlantar atau wafat tanpa sepengetahuan warga.
“Saat ini, tiap desa memiliki Pokmas yang rutin menyiapkan makanan dan memantau kondisi para lansia,” Jelsnya.
Ia menambahkan, selain permakanan, melalui Dinsos, Pemkab Indramayu juga memberikan prioritas layanan kesehatan bagi lansia di fasilitas-fasilitas kesehatan. Rencananya, di rumah sakit daerah akan disediakan ruangan khusus lansia, agar mereka mendapatkan pelayanan yang lebih nyaman dan ramah usia. Sebab kata dia, walaupun usia mereka sudah lanjut, namun para orang tua ini memiliki pengalaman dan nilai-nilai kehidupan yang berharga bagi generasi muda.
“Pengalaman itulah yang menjadi pelajaran agar generasi sekarang tidak perlu mengulang kesalahan di masa lalu,” Tambahnya.
Dalam hal ini, Pemkab Indramayu juga secara rutin melakukan verifikasi dan pemutakhiran data lansia setiap tahun. Hal ini dilakukan karena jumlah lansia bersifat dinamis, seiring adanya lansia yang wafat, pindah domisili, atau ada warga yang baru memasuki usia lansia. Verifikasi data dilakukan bersama PKH, TKSK, dan Pokmas di tiap desa, sehingga program bantuan bisa lebih tepat sasaran.
“Kami terus memperbaiki dan memastikan tidak ada lansia yang terlewat. Jika ada yang belum terdata, segera kami ajukan agar bisa masuk dalam program berikutnya,” Ujarnya..
Untuk kualitas makanan yang dibagikan, Sidik menjelaskan bahwa pemerintah memastikan asupan yang disajikan memenuhi standar gizi yang sesuai untuk lansia. Makanan diupayakan mudah dikonsumsi, bergizi seimbang, dan menghindari menu-menu yang berisiko bagi kesehatan usia lanjut.
Dengan berbagai program tersebut, Pemkab Indramayu melalui Dinas Sosial berharap kualitas hidup lansia di daerahnya dapat terus meningkat, serta terwujudnya Visi Indramayu Reang sebagai daerah yang ramah dan peduli terhadap warga di usia senja.
“Kami berharap, selain bantuan fisik, para lansia tetap bisa berpartisipasi membangun daerah sesuai kapasitasnya. Jangan lihat fisiknya saja, semangat dan pemikiran mereka masih sangat berarti,” Harapnya.
Untuk diketahui bahwa Pada Juni 2024, jumlah penduduk usia lanjut di Kabupaten Indramayu mencapai 12,01% dari total populasi. Jumlah ini setara dengan 222.600 jiwa.
Sidik mengungkapkan berdadarkan jumlah tersebut, lansia yang mendapatkan bantuan permakanan lansia tunggal pada April 2025 sebanyak 1.185 atau sebesar 0,5 persen. Penerima permakanan lansia merupakan lansia dengan kondisi: tidak mampu, masuk DTKS, bukan pensiunan PNS/TNI/Polri, usia 70 tahun keatas, Kartu keluarga tunggal, dan tidak mendapatkan bantuan BPNT/PKH.
“Program permakanan lansia sudah berjalan sejak tahun 2022, dimana penerima program mendapatkan bantuan makan siap saji setiap harinya yang disalurkan oleh kelompok masyarakat (pokmas) di setiap kecamatan dengan unsur karbohidrat, protein hewani, protein nabati, buah, sayur, dan air mineral,” Katanya.
Menuritnya, walaupun sudah berjalan 4 tahun, saat ini masih memiliki berbagai tantangan, salah satunya adalah masih adanya lansia dengan kondisi yang layak menerima bantuan namun belum dapat menerima bantuan tersebut. Hal ini dikarenakan oleh beberapa faktor, yaitu banyaknya lansia tunggal yang identitasnya belum diperbaharui, banyaknya lansia tunggal yang belum masuk DTKS Dan terbatasnya anggaran.
“Menindaklanjuti hal tersebut, Dinas Sosial sudah melakukan beberapa upaya agar program permakanan lansia di Kabupaten Indramayu bisa berjalan optimal,” Ujarnya.
Untuk itu kata Sidik, langkah yang dilakukan Dinsos Indramayu adalah melakuan pengawasan dan pembinaan (Supervisi) pokmas terkait menu, LPJ, memberikan pengarahan agar peduli terhadap kondisi lingkungan sosialnya dan bersinergi dengan Pemerintah Kecamatan,dan mitra sosial setempat dan berkomunikasi serta berkoordinasi dengan Dinkes untuk ahli gizi di setiap puskesmas untuk memberikan masukan terkait putaran menu dan unsur gizi yang akan dilaksanakan.
(Jidam P)